BANJIR setinggi dada pria dewasa menggenangi
pemukiman warga di kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya. Keuchik Gampong Tanjong
Bungong Aceh Barat, Agussalim, mengatakan banjir di daerahnya rata-rata
setinggi satu meter. Keadaan ini terjadi
sejak Minggu kemarin sehingga menyebabkan masyarakat terkurung tidak bisa
berbelanja ke Meulaboh. “Kami tidak bisa kemana-mana di sini, banjir terus
ini,” katanya. Menurut Agussalim, banjir terjadi akibat meluapnya air sungai
Krueng Meureubo Aceh Barat sehingga menggenangi pemukiman masyarakat Kaway XVI
dan Woyla. Selain di Meulaboh, banjir juga menggenangi pemukiman masyarakat
Kecamatan Tadu Raya, Tripa
Makmue, Darul Makmur dan Kuala Pesisir di Nagan
Raya. Tokoh Tripa Makmue, Saifullah,SP mengatakan tingginya banjir di Kecamatan
Tripa Makmue rata-rata 80 sentimeter hingga 1,5 meter sehingga masyarakat
terkurung dikawasan itu. “Parahnya lagi di Tadu Raya terutama di Gampong Alue
Siron, masyarakat disana sudah empat hari terkurung,” ujarnya. Menurutnya,
hingga kini belum ada bantuan dan sentuhan pemerintah setempat seperti
penyelamatan dari BPBD Nagan Raya, pengobatan dan makanan dan lainnya.
Sementara aktivitas pendidikan di daerah banjir terpaksa diliburkan. Sedangkan Korban banjir di Nagan Raya yang kini tinggal di
posko pengungsian diserang penyakit kulit, pilek dan batuk , umumnya mereka
mengeluh gatal-gatal. Selasa (4/11)
Kepala posko, Dr Darniyati yang mengabdi di puskemas
Padang Payang Kecamatan Kuala Pesisir mengatakan, sejak dibukanya pengobatan
gratis di posko pengungsian, lebih kurang 30 masyarakat mengalami penyakit
kulit, pilek dan batuk.“
Kata dia, kondisi lemah bisa menyebabkan seseorang
mudah terserang penyakit, apa lagi dilingkungan banjir .
“Ini penyebab cuaca buruk dan kodisi diri warga
lemah sehingga dengan mudah terserang penyakit,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, mayoritas warga mengalami sakit
gatal-gatal akibat iritasi kulit
sehingga, obat yang banyak dibutuhkan berupa salep kulit.
“Mayoritas warga mengeluh sakit gatal-gatal,
sehingga persediaan obat salep kulit yang kita punya pun menipis,” jelasnya.
*
*